Erick Thohir Tanggapi Kritikan Anggota Komisi X DPR soal Naturalisasi

13 hours ago 3
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Ketum PSSI Erick Thohir menanggapi kritikan anggota Komisi X DPR RI, Nuroji, soal kebijakan naturalisasi. Menurutnya hal ini sah dilakukan di era globalisasi.

Nuroji mengkritik kebijakan naturalisasi yang dilakukan PSSI dalam rapat kerja Komisi X saat membahas Mees Hilgers dan Eliano Reijnders pada, Selasa (17/9/2024). Ia menyebut bahwa dirinya senang atas progress timnas, namun kebanggaannya berkurang karena tim lebih banyak diisi pemain keturunan.

Ia juga mengingatkan PSSI untuk tidak terus-menerus melakukan naturalisasi. Pembinaan pemain lokal harus tetap menjadi fokus utama dalam membangun tim nasional yang kuat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya rasa di era demokrasi perbedaan pendapat itu sebuah hal yang maklum. Tetapi saya dari PSSI dan saya yakin Pak Menteri (Menkumham, Supratman Andi Agtas), Pemerintah, kita harus mempunyai target untuk perbaikan prestasi timnas. Itu yang utama," kata Erick Thohir di Kantor Kemenkumham, Jakarta, Kamis (19/9/2024).

"Cara-caranya pun terhormat. Kenapa? Aturan FIFA menjelaskan setiap negara boleh menaturalisasi semua pemain. Kita bisa melihat tim nasional Belanda sendiri, itu banyak keturunan Suriname," ujarnya menambahkan.

"Pemain tim nasional Perancis juga banyak dari negara tentu koloninya mereka. Tim nasional Spanyol juga pernah menarik Diego Costa dari Brasil. Tim nasional Italia pernah juga menarik pemain Argentina," katanya lagi.

Dilanjutkan Erick Thohir, naturalisasi adalah hal yang lumrah. FIFA selaku induk dari sepakbola dunia juga mengizinkan naturalisasi dengan batas-batas yang mereka tetapkan.

PSSI pun mengambil pemain dari negara lain sesuai aturan yang ada dari FIFA. Apa yang dilakukan PSSI disebut Erick Thohir sama sekali tidak menyalahi aturan apapun.

"Sepakbola itu merupakan event global dan semua terbuka menurut aturan FIFA. Yaitu pemain naturalisasi yang bermain di liganya selama 5 tahun atau yang punya darah bapak, ibu, kakek, nenek," ucap Erick Thohir.

"Nah kebetulan saya dan Pak Menteri komitmennya sama. Kami ingin memfokuskan semua talenta terbaik bangsa Indonesia yang ada di luar negeri untuk memperkuat tim nasional. Yaitu pilihannya yang mempunyai darah Indonesia," tuturnya.

(mro/aff)

Read Entire Article