Cabut Gigi Bagian Atas Berisiko Sebabkan Kebutaan? Begini Kata Dokter

2 months ago 7
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Mitos bahwa mencabut gigi bagian atas dapat menyebabkan kebutaan, membuat banyak orang mungkin khawatir dan bingung. Konon, ketika gigi atas dicabut dengan cara yang tidak tepat bisa membuat otak rusak hingga menyebabkan kebutaan.

Hal ini juga menimbulkan ketakutan tersendiri bagi mereka yang harus menjalani prosedur pencabutan gigi. Namun, benarkah ada hubungan antara pencabutan gigi bagian atas dan risiko kebutaan?

Menanggapi isu tersebut, drg Alana Aluditasari, SpKGA, mengatakan mencabut gigi bagian atas dapat menyebabkan kebutaan adalah mitos.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah mitos, ini tidak benar. Jadi, kalau gigi atas terpaksa dicabut itu boleh saja," kata drg Alana, di sela waktu media briefing di Jakarta Selatan, pada 18/3/2024 lalu.

Menurutnya, risiko buta hanya mitos dan tidak ada hubungannya antara gigi atas yang dicabut dengan kebutaan.

"Saraf pada gigi memang menyebar hingga ke kepala. Tetapi, sebarannya luas dan tidak hanya berfokus di mata atau otak," ujarnya.

Saat ada gigi atas dicabut, saraf yang terhubung ke mata tentunya tidak akan langsung terganggu.

"Gigi memang ada sarafnya, tapi dia bercabangnya banyak, jadi tidak hanya terhubung ke mata, ada banyak salurannya. Tidak usah percaya dengan kebutaan gara-gara cabut gigi," jelas dia.

Risiko Cabut Gigi Lebih ke Jantung

Bukan menyebabkan kebutaan, permasalahan pada gigi lebih mungkin menyebabkan masalah pada jantung. Pasalnya, jantung dan gigi (baik gigi bagian atas atau bawah) memiliki saluran langsung yang saling berhubungan.

Masalah pada gigi seperti gigi bolong yang tidak dirawat, bisa membuat pasien berisiko besar mengalami gagal jantung.

"Kalau gigi ke jantung itu seluruh darah dibawa masuk jantung, ada saluran langsungnya. Makannya saat gigi berlubang, terus kotor ada bakteri, kemudian bakterinya masuk ke pembuluh darah bisa sampai terbawa ke jantung," kata drg Alana.

"Makanya, risiko penyakit jantung besar sekali,"sambungnya.

Oleh karena itu, ketika ada pasien yang memiliki masalah jantung, biasanya dokter akan memeriksa kesehatan giginya.

Saat ada pasien yang akan operasi jantung, jika giginya ada yang bolong maka harus dipastikan ditambal dan dibersihkan. Hal tersebut harus dilakukan sebelum pasien menjalani operasi.

"Karena percuma, sudah dioperasi jantungnya sudah diperbaiki, tapi karena gigi bolong bakteri meluncur lagi ke jantung, rusak lagi jantungnya. Makanya, gigi dan jantung itu lebih berhubungan daripada gigi dan mata," tutupnya.


(khq/fds)

Read Entire Article