6 Hal Sepele yang Bisa Menyebabkan Gula Darah 'Meroket', Termasuk Jarang Olahraga

10 hours ago 4
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Kadar gula darah tinggi kerap dikaitkan dengan kebiasaan mengonsumsi makanan atau minuman yang manis. Namun sebenarnya, terdapat sejumlah hal lain yang juga menjadi penyebab gula darah naik.

Normalnya, gula darah normal pada orang dewasa adalah di bawah 100 mg/dL untuk gula darah puasa dan di bawah 140 mg/dL untuk gula darah setelah makan. Kadar gula darah perlu dijaga agar selalu berada di rentang normal. Hal ini bertujuan agar terhindar dari dampak kesehatan jangka pendek maupun jangka panjang.

"Dalam keseharian, seseorang akan merasa lebih baik ketika gula darahnya ada di rentang sehat," jelas Lynn Grieger, RDN, CDCES, seorang personal trainer di Prescott, Arizona, dikutip dari EverydayHealth.

"Sedangkan dalam jangka panjang, ini adalah hal terbaik yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kompikasi diabetes," tambahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sudah mengurangi makanan manis, tapi gula darah tetap susah dikontrol? Bisa jadi ada kebiasaan tertentu yang dilakukan sehari-hari, yang tanpa sadar berpengaruh pada metabolisme seperti makan tidak teratur, kurang tidur, hingga gaya hidup yang kurang aktif.

Dikutip dari Everyday Health, berikut penyebab gula darah naik yang tidak boleh disepelekan:

1.⁠ ⁠Mengonsumsi Lemak Jenuh Secara Berlebihan

Karbohidrat merupakan salah satu nutrisi yang kerap dikaitkan dengan diabetes. Namun, karbohidrat bukanlah satu-satunya zat yang perlu diperhatikan secara seksama oleh pengidap penyakit ini.

Sebuah penelitian menunjukkan pola makan yang tinggi lemak, khususnya lemak jenuh, dapat meningkatkan risiko resistensi insulin. Peningkatan lemak perut juga dapat menyebabkan kesehatan insulin yang buruk.

Kendati demikian, bukan berarti pengidap diabetes harus sepenuhnya menjauhi makanan berlemak. Cleveland Clinic menyarankan 25 hingga 35 persen dari kalori harian berasal dari lemak. Sementara, konsumsi lemak jenuh seperti keju, daging merah, dan gorengan sebaiknya tidak melebihi 10 persen dari asupan kalori harian.

2.⁠ ⁠Melewatkan Sarapan

Sarapan adalah waktu makan yang paling penting dalam sehari, khususnya bagi pengidap diabetes. Sebuah penelitian kecil menunjukkan mereka yang melewatkan sarapan memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi dibandingkan orang yang sarapan secara teratur.

Para peneliti menyimpulkan melewatkan sarapan dapat menghambat fungsi sel beta pankreas yang memproduksi insulin.

Usahakan untuk sarapan secara teratur dan mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi dan rendah karbohidrat untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.

3.⁠ ⁠Jarang Berolahraga

Olahraga dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga sel-sel tubuh dapat memanfaatkan glukosa dalam darah menjadi sumber energi. Sebuah tinjauan penelitian juga mengungkapkan olahraga secara teratur dapat membantu pengidap diabetes tipe 2 mengurangi ketergantungan terhadap obat penurun gula darah.

Sebaliknya, gaya hidup yang tidak aktif dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Sebuah penelitian menunjukkan kurang beraktivitas selama tiga hari dapat meningkatkan kadar gula darah pada individu yang sehat dan aktif.

4.⁠ ⁠Sering Stres

Stres dapat meningkatkan kadar hormon kortisol. Ketika hormon ini meningkat, tubuh dapat kurang peka terhadap insulin.

Pakar nutrisi dari Prescott, Arizona, Lynn Grieger, RDN, CDCES mengatakan alih-alih menghilangkan stres dengan makanan, cobalah melampiaskannya dengan melakukan aktivitaasas fisik.

"Jalan-jalan selama lima menit atau tarik napas dalam-dalam sebanyak 10 kali untuk memperlambat pernapasan, dan ada kebiasaan rutin yang dapat Anda kembangkan, seperti membuat rutinitas olahraga atau meditasi setiap hari," ucapnya.

5.⁠ ⁠Kurang Tidur

Menurut Sleep Foundation, sebagian besar penelitian tentang diabetes menemukan kaitan dengan pola tidur yang buruk. Kurang tidur dapat memicu pelepasan hormon kortisol sekaligus mengurangi hormon insulin yang dilepaskan saat makan.

Tak hanya itu, kurang tidur dapat meningkatkan hormon lapar yang mendorong seseorang untuk makan lebih banyak. Hal ini dapat meningkatkan risiko kenaikan kadar gula darah.

Orang dewasa dianjurkan untuk tidur sedikitnya tujuh hingga sembilan jam setiap malam untuk menunjang kesehatan.

6.⁠ ⁠Tidak Menjaga Kesehatan Mulut dan Gigi

Penyakit gusi diketahui sebagai salah satu komplikasi diabetes tipe 2. Namun, para peneliti menemukan gusi yang tidak sehat juga dapat memicu kenaikan gula darah.

American Dental Association menganjurkan pengidap diabetes tipe 2 lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan gusi. Sikat gigi dua kali sehari, gunakan benang gigi, dan rutin periksa ke dokter gigi secara teratur.


(ath/suc)

Read Entire Article